Energi terbarukan (Renewable Energy) merupakan energi yang
menjanjikan di masa sekarang maupun akan datang. Seiring dengan
meningkatnya harga dan menipisnya cadangan bahan bakar fosil mau tidak mau
penerapan energi terbarukan harus digalakkan. Sumber-sumber energi terbarukan
di Indoneisa sangat melimpah mulai dari matahari, angin, biogas, gelombang laut
dan panas bumi.
Salah satu energi terbarukan yang menjanjikan di Indonesia
adalah Biogas. Melalui teknologi biogas digester maka akan dihasilkan biogas
atau gas methan yang berguna sebagai bahan bakar. Biogas digester
merupakan suatu teknologi yang memanfaatkan bahan-bahan organik, termasuk
kotoran manusia dan hewan, limbah rumah tangga, dan sampah-sampah organik
secara anaerobik untuk menghasilkan gas methana. Gas methana yang dihasilkan
bersifat dapat terbakar (combustible) sehingga dapat difungsikan untuk
memenuhi kebutuhan rumah tangga seperti memasak dan lain-lain.
Reaksi fermentasi terjadi tanpa kehadiran oksigen sama
sekali atau yang disebut dengan reaksi fermentasi anaerobik . Reaksi fermentasi
anaerobik terjadi dalam beberapa tahap sesuai dengan jenis mikroba yang
terlibat. Berdasarkan cara kerjanya, mikroba yang terlibat dapat
dibedakan yaitu bakteri hidrolisis, bakteri penghasil asetat (acetogenic
bacteria), bakteri penghasil asam (acidogenic bacteria) dan bakteri penghasil
metana (methanogenic bacteria) (Sttal, n.d).
Pada tahap pertama bakteri hidrolisis akan membongkar molekul kompleks dari polimer organik tak larut semacam karbohidrat dari material bahan baku menjadi molekul yang lebih sederhana dan mudah diuraikan jenis bakteri yang lain. Kemudian acidogenic bacteria (bakteri asam) akan merubah molekul gula dan asam amino menjadi karbondioksida (CO2), hidrogen(H2), dan amonia (NH3). Setelah itu acetogenic bacteria (bakteri asetat) akan merubahnya menjadi asam asetat, amonia, hidrogen dan karbondioksida. Setelah bahan-bahan di atas terdapat dalam jumlah yang cukup, maka methanogenic bacteria (bakteri pembentuk methan) akan bekerja merubah bahan–bahan di atas menjadi gas metana (CH4) dan Karbon dioksida (CO2) (Stall, n.d).
Baru-baru ini Mahasiswa KKN UIN SUSKA Riau berhasil membuat dan menerapkan biogas di Desa Jati Baru-Siak. Dengan memanfaatkan fasilitas yang seadanya seperti drum, pipa, kompor gas yang dirombak mereka berhasil membuktikan bahwa dari kotoran sapi yang dianggap tidak berguna berhasil mereka ubah menjadi energi yang berguna bagi masyarakat.
Tentunya dengan keberhasilan ini diharapkan masyarakat Desa
Jati Baru dapat menerapkan teknologi ini untuk meningkatkan taraf perekonomian
atau pendapatan mereka sehari-hari.
Gamabar 1. saya dan mahasiswa UIN SUSKA
Gambar 2. Biogas digester
Gambar 3. biogas digester
Gamabar 4. Api pembakaran gas Methan yang berasal dari
biogas digester
Dari gambar diatas dapat dilihat digester yang dibuat
dengan peralatan yang mudah didapat dan terjangkau bagi masyarakat. Hal ini membuktikan bahwa pemanfaatan energi terbarukan seperti biogas tidak sesulit yang dibayangkan. Apabila ada kemauan baik dari masyarakat maupun pemerintah untuk menggalakkan energi ini maka secara langsung akan membantu perekonomian masyarakat itu sendiri.
Demikian tulisan ini saya buat, apabila ada kekurangan dan kesalahan dalam penulisan dan bertutur kata saya minta maaf. Assalamualaikum Wr Wb.
Demikian tulisan ini saya buat, apabila ada kekurangan dan kesalahan dalam penulisan dan bertutur kata saya minta maaf. Assalamualaikum Wr Wb.
nice chifu
BalasHapus