Save The Earth

Pangkalan Kerinci Menuju Mandiri Energi, Mungkinkah?

Pangkalan Kerinci adalah sebuah kecamatan dan juga merupakan ibu kota Kabupaten Pelalawan, Riau. Kecamatan ini memiliki potensi pengembangan karena terletak di jalur Lintas Sumatra atau lebih dikenal dengan Jalur Lintas Timur. Dalam wilayah yang terus berkembang kebutuhan akan energi tentunya sangat mepengaruhi. Energi merupakan faktor utama yang harus terpenuhi  agar perkembangan daerah tersebut tidak terhambat. 


Gambar 1. Gerbang Masuk Pangkalan Kerinci
(Sumber : https://galeriau.wordpress.com/2012/03/21/sudut-kota-pangkalan-kerinci/kerinci-1/)

Selain energi, penduduk merupakan salah satu faktor yang memepengaruhi proses pembangunan. Masalah tersebut mencakup jumlah, komposisi, dan distribusi penduduk. Jumlah penduduk yang besar dapat menjadi modal yang bagus untuk pemabangunan apabila dikelola dengan baik, namun sebaliknya dapat menjadi beban pembangunan bila kurang tepat pengolaannya.

Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) Pelalawan, Jumlah penduduk pada pertengahan tahun 2013 berjumlah 371.684 jiwa, terdiri dari 195.842 orang laki-laki dan 175.842 orang perempuan (bps, 2013). Peningkatan jumlah penduduk Kabupaten pelalawan begitu signifikan, ini bisa dilihat pada garfik pertumbuhan penduduk yang dproyeksikan dari pertengahan 2004 dibawah ini.


Gambar 2. Jumlah penduduk Kabupaten Pelalawan pertengahan
2004-2013
(Sumber : http://pelalawankab.bps.go.id/publikasi/penduduk_tengah2013/index.html)

Khusus Kecamatan Pangkalan Kerinci pertumbuhan penduduk pada pertengahan 2013 sebasar 95.722 jiwa. Apabila digolongkan berdasarkan jenis Kelamin dan rumah tangga maka jenis kelamin laki-laki sebesar 50.188 Jiwa, Perempuan sebesar 45.534 jiwa, dan berdasarkan rumah tangga sebesar 24.336 (bps, 2013). Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Pelalawan berdasarkan kecamatan yang terbesar pada Kecamatan Pangkalan Kerinci, ini bisa dilihat pada gambar 3.


Gambar 3. Penduduk Kabupaten Pelalawan Menurut Kecamatan
Pertengahan 2013
(Sumber: http://pelalawankab.bps.go.id/publikasi/penduduk_tengah2013/index.html)

Faktor Ibu Kota Kabupaten dan terletak di Lintas Sumatra, Pangkalan kerinci memiliki potensi yang sangat besar dalam pegembangan baik itu infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. Hal itu tentunya disuport dengan kecukupan akan energi. Pemangku kepentingan (Stake Holder) memiliki peranan penting dalam menjadikan dan memanfaatkan sumber daya yang ada yang nantinya berguna bagi pengembangan daerah itu sendiri.

Kebutuhan energi khususnya energi listrik kabupaten pelalawan khususnya Pangkalan Kerinci berasal dari salah satu perusahaan swasta yaitu pembangkit listrik PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang bekerja sama dengan badan Pemerintah yaitu PLN selaku pendistribusi jaringan listrik. Sebesar 60% daya listrik bagi masyarakat di pelalawan disediakan oleh PT RAPP dan perusahaan daerah (metroterkini, 2012). Dengan adanya kerja sama ini secara langsung telah membantu program pemerintah dalam memenuhi kebutuhan akan energi listrik.

Kemandirian energi suatu daerah tergantung pada kemauan pada pemangku kepentingan untuk mengembangkan sumber sumber energi yang terdapat didaerah tersebut. Pelalawan merupakan salah satu kabupaten yang memiliki perkebunan kelapa sawit teresar di Propinsi Riau selain komoditas perkebunan lainnya seperti karet dan kelapa. Luas lahan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten ini mencapai 24.923,87 Ha pada tahun 2012 (bps pelalawan, 2012). Untuk potensi energi yang berasal dari residu pengolahan kelapa sawit itu sendiri sangat besar mulai dari fibre, POME, bunches, kernel, dan shell. Residu dari pengolahan kelapa sawit tersebut merupakan sumber energi yang belum dimanfaatkan secara maksimal dan apabila sumber ini kita manfaatkan dengan baik maka kebutuhan energi akan terpenuhi.

Selain potensi dari perkebunan, lahan pertanian juga memiliki potensi khususnya padi. Luas tanaman padi di Pelalawan pada tahun 2012 seluas 12.226 Ha dengan produksi 42.559 ton (padi sawah dan padi ladang). Penghasil padi terbesar terletak di Kecamatan Kuala Kampar sebesar 39.719,70 ton pada tahun 2012. Jika digolongkan sumber energi dari pengolahan padi ini terbagi menjadi dua yaitu residu primer dan residu sekunder. Residu primer berasal dari sisa panen padi disawah berupa jerami sedangkan residu sekunder berasal dari pengolahan padi itu sendiri yaitu berupa sekam. Dari residu pengolah padi ini bisa dimanfaatkan menjadi sumber energi.

Apabila potensi energi dari sektor perkebunan dan pertanian ini dimanfaatkan secara maksimal diharapkan dapat mengatasi krisis energi yang terjadi di Kecamatan Pangkalan Kerinci bahkan bisa juga memenuhi akan energi di Kabupaten Pelalawan.

Kemandirian energi merupakan sebuah wacana yang harus terus digalakkan dan direalisasikan. Kemandirian energi bukan berarti semua dibangun atau dibebankan oleh pemerintah daerah tetapi bisa juga bekerja sama dengan pihak lain dengan catatan menggunakan sumber daya yang ada di dalam daerah itu sendiri.



Referensi :

  • wikipedia, Kabupaten Pelalawan.http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Pelalawan. n.d (Di akses : 12 May 2015)
  • Pelalawankab.bps, Pelalawan dalam Angka 2013. http://pelalawankab.bps.go.id/publikasi/penduduk_tengah2013/index.html. 2013. (Di akses : 12 May 2015)
  • metroterkini, Pangkalan kerinci krisis listrik PLN siapkan genset. http://metroterkini.com/berita-2583-pangkalan-kerinci-krisis-listrik-pln-siapkan-genset.html. 2012. (Di akses : 12 May 2015)
  • Pelalawankab.bps, Pertanian. http://pelalawankab.bps.go.id/?pertanian,43. 2012. (Di akses : 12 May 2015)
Share:

Mengenai Saya

Foto saya
Kerinci, Riau, Indonesia
Energi merupakan kebutuhan yang sangat penting di segala aspek kehidupan. mulai dari industri, transportasi,prumahan, dan lain-lain membutuhkan energi. energi yang dominan digunakan sekarang adalah energi bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil tergolong energi tak terbarukan sehingga semakin lama digunakan maka energi ini akan habis. mari kita pikirkan bagaimana energi terbarukan (renewable) dapat dioptimalkan penggunannya untuk saat sekarang ini.

Total Tayangan Halaman

Like and Share