Save The Earth

Kerusakan Hutan Sumatra

Pulau sumatra merupakan pulau terbesar ke 6 di Dunia. Pulau ini terletak bagian barat dari Indonesia yang memiliki berbagai macam suku seperti Suku melayu, Suku Batak, Suku Nias, Suku Minang Kabau, Suku Aceh, Suku Sakai, dan banyak lagi suku yang lainnya. Selain memiliki berbagai macam suku, Pulau Sumatra memiliki beraneka ragam flora dan fauna. Suku suku di Sumatra tidak terkecuali fauna yang ada didalamnya sangat tergantung pada keberadaan hutan. Selama berabad-abad hutan merupakan sumber kehidupan, di dalamnya banyak terdapat berbagai sumber makanan, obat-obatan, dan kayu yang digunakan bahan baku pembuatan papan untuk tempat tinggal dan memasak.

Sumatra dulunya merupakan surga hutan tropis yang membantu Indonesia mendapatkan julukan "Emerald of the Equator" dan sekarang julukan itu sudah sirna akibat kerusakan hutan yang tidak bisa di bendung akibat kemajuan zaman. Hutan yang memendam aneka ragam hayati tertinggi di Dunia digantikan dengan 2 pohon yaitu akasia dan kelapa sawit. Pembukaan lahan besar besaran untuk pengembangan perkebunan dan pemanenan kayu alam berkontribusi terhadap perubahan iklim. Perlu dicatat dan ini tidak bisa dipungkiri bahwa walaupun hutan alami digantikan dengan hutan tanaman industri tidak akan bisa mengganti dari peran hutan alami karena diukur dari curah hujan saja bahwa curah hujan hutan alami berbeda dari pada hutan tanaman industri. 

Selain itu, akibat kerusakan hutan habitat orang hutan, gajah, dan harimau sumatra sangat terganggu yang akibatnya menurunnya populasi yang sangat signifikan. Berdasarkan sumber dari WWF bahwa kerusakan hutan di Sumatra sangat menghawatirkan dan ini dapat dilihat pada peta pengurangan hutan dari tahun 1985 hingga tahun 2009 di bawah ini.



Gambar 1. Peta pengurangan hutan Sumatra tahun 1985-2009


Dari gambar peta diatas sebanyak 25,3 juta Ha hutan menutupi pulau sumatra pada tahun 1985 atau sekitar 58% hutan yang tersebar. Pada tahun 2009 hutan berkurang menjadi setengahnya menjadi 12,8 Ha atau 29% hutan yang tersebar. Kecepatan rata-rata pengurangan hutan per tahun 542000 Ha atau dengan tingkat deforesti sebesar 2,1% per tahun.

Hutan terbesar di Sumatra terletak di 3 Provinsi yaitu Riau, Aceh, dan Sumatra Selatan. Kenyataan pada saat sekarang ini kehilangan hutan alam terbesar terjadi pada Provinsi Riau sebesar 4,4 juta Ha dari 6,9 juta Ha. Hal ini dapat dilihat pada grapik dibawah ini.


Gambar 2. Penurunan hutan per Provinsi di Sumatra tahun 1985-2008

Hutan alam dan gambut Sumatra secara global sangat penting dalam penyerapan karbon yang bisa menyebabkan pemanasan global. Dengan hilangnya sebagian besar hutan alam dan pembakaran lahan gambut secara signifikan dalam perubahan iklim. Berdasarkan data penelitian WWF hutan alami sumatra dapat menyerap karbon yang sangat besar dan hal ini dapat dilihat pada tabel berikut.


Berdasarkan data kerusakan hutan alami Sumatra diatas maka hal ini tidak boleh di biarkan terus menerus terjadi. Pemerintah Indonesia sudah berusaha agar hutan alami tidak terus menerus berkurang dengan mengeluarkan UU perlindungan lingkungan hidup No 32 Tahun 2009 penyempurnaan dari UU PLH sebelumnya serta menggalakkan penanaman 1000 pohon. Selain undang-undang Pemerintah harus memiliki ketegasan dalam penegakan hukum baik itu kepada Industri yang bersangkutan maupun masyarakat apabila bersalah tanpa tebang pilih serta penerapan birokasi paperless, menggalakkan pariwisata hutan, reboisasi tepat sasaran dan Lain-lain.



Referensi :

- WWF, Sumatra’s Forests, their Wildlife and the Climate. 
   http://awsassets.wwf.or.id/downloads/wwf_indonesia__2010__sumatran_forests_wildlife_
   climate_report_for_dkn___bappenas.pdf. 2010
- Wikipedia, Daftar suku bangsa di Indonesia menurut provinsi. 
   https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_suku_bangsa_di_Indonesia_menurut_provinsi. n.d.
- Kompasiana, Peranan Pemerintah dan Masyarakat dalam Pelestarian dan Reboisasi Hutan 
  di Indonesi. http://www.kompasiana.com/gun4w4n/peranan- pemerintah-dan-masyarakat-dalam-
  pelestarian-dan-reboisasi-hutan-di-indonesia_55294387f17e617d558b458d. 2013.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
Kerinci, Riau, Indonesia
Energi merupakan kebutuhan yang sangat penting di segala aspek kehidupan. mulai dari industri, transportasi,prumahan, dan lain-lain membutuhkan energi. energi yang dominan digunakan sekarang adalah energi bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil tergolong energi tak terbarukan sehingga semakin lama digunakan maka energi ini akan habis. mari kita pikirkan bagaimana energi terbarukan (renewable) dapat dioptimalkan penggunannya untuk saat sekarang ini.

Total Tayangan Halaman

Like and Share